Posting Tugas Essay Terbaik
Kelompok 5
Republik Interferon
Presiden
: Kevin
Patar Aruan
Wakil
Presiden : Rezza
Catur Kurniawan
Menteri
Sekretaris Negara : Atik
Qurrota A’Yunin Al-Isyrofi
Menteri
Keuangan :
Fitria Nur Isnaini
Menteri
Luar Negeri :
Yulinur Firdaus
Menteri
SDM :
Nessia Rachma D.
Rakyat : Cendy
Agustin Yudistias
Evi Ermawati
Latifah Nurul ‘Aini
Luluk Nor Hasanah
Nisa Amira
Onny Ayu Nidhyasari
Rizki Diah A.
Selviana Putri Larasati
Yunita Sari
Nama: Nisa Amira
Kelompok: “INTERFERON”
Penyakit Degeneratif
ALZHEIMER
Alzheimer
adalah salah satu dari 50 penyakit degeneratif yang ditemukan para ahli. Nama
penyakiit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan
Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alzheimer
memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meinggal akibat
gangguan mental. Penyakit ini umumnya dikaitkan dengan usia seseorang yang
semakin menua, karena pada umumnya penyakit ini menyerang orang dengan usia 65
tahun. Namun pada beberapa kasus, Alzheimer justru menyerang pada usia awal
50-an. Setiap tahun, penderita Alzheimer semakin meningkat terutama pada
negara-negara maju dengan populasi penduduk yang besar. Hal tersebut berkaitan
dengan lebih tingginya angka harapan hidup masyarakat negara maju sehingga
populasi lansia bertambah.
Serangan
penyakit Alzheimer adalah kehilangan
daya pikir secara bertahap, dan akhirnya dapat menjadi cacat mental total.
Gejala awal Alzheimer yang patut kita waspadai adalah mudah lupa pada hal-hal
yang sering dilakukan. Sistem yang diserang oleh penyakit degeneratif ini
adalah sistem neurotransmiter, sehingga terjadi gangguan dalam proses
penghantaran rangsang dari sel saraf satu dengan sel saraf yang lain. Selain
itu terjadi perubahan degeneratif pada beberapa area otak seperti lobus
temporal dan lobus parietal dan beberapa bagian dari korteks frontal.
Perubahan-perubahan tersebut akan menyebabkan kematian sel-sel otak atau
apoptosis secara bersamaan sehingga otak menjadi mengerut dan mengecil serta
kehilangan fungsi-fungsi vitalnya. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar
penderita Alzheimer juga akan mengalami demensia (pikun). Tanda-tanda Demensia
Alzheimer terdiri dari gejala yang ringan sampai berat yaitu: gangguan memori
yang memengaruhi keterampilan kerja seseorang, kesulitan melakukan tugas yang
biasa dilakukan, kesulitan bicara dan berbahasa, disorientasi waktu, tempat dan
jam, kesulitan berpikir abstrak, salah meletakkan barang, perubahan mood dan
perilaku, perubahan kepribadian, hilangnya minat dan inisiatif. Alzheimer berat
ditandai dengan kehilangan daya ingat progresif sehingga aktivitas sehari-hari
menjadi terganggu.
Selama
ini Alzheimer diyakini sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan.
Namun, selain faktor keturunan terdapat faktor-faktor lain yang memperbesar
resiko seseorang untuk mengidap Alzheimer yaitu: pengidap hipertensi yang
mencapi usia 40 tahun ke atas, pengidap diabetes mellitus, kurangnya
berolahraga, kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, gangguan fungsi
imunitas, infeksi virus, faktor neurotransmiter, lingkungan yang terkontaminasi
dengan polusi, riwayat trauma kepala yang berat. Beberapa faktor terakhir dapat dicegah sejak
dini dengan mengkonsumsi sayur dan buah segar, hal ini penting karena sayur dan
buah segar mengandung antioksidan yang berfungsi mengikat radikal bebas;
lakukan pekerjaan yang menantang secara mental dan aktivitas rekreasional di
sepanjang hidup, aktif bergerak, rajin membaca dan bermain teka-teki silang
sehingga otak senantiasa aktif, semakin aktif otak semakin aktif pula
pembelahan sel syaraf; mengkonsumsi minyak ikan, mengkonsumsi telur dan
polong-polongan yang kaya akan niasin serta vitamin E yang dapat menurunkan
resiko Alzheimer.
Pada
hakikatnya otak merupakan pusat kegiatan manusia yang merupakan anugerah tak
ternilai dari Yang Maha Kuasa. Semua bagian otak telah didesain sedemikian rupa
sehingga tubuh kita tetap dapat berkaktivitas, kita dapat menuntut ilmu,
menikmati indahnya ciptaan Allah. Oleh karena itu sebagai wujud syukur kita
kepada Allah Yang Maha Kuasa kita wajib menjaga, merawat, memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya apa yang Allah telah berikan kepada kita, karena jika otak kita
telah rusak bukanlah hal yang mudah untuk mengembalikannya seperti sedia kala.
Oleh karena itu, rawatlah selagi kita bisa, manfaatkanlah dengan bijaksana,
mencegah lebih baik daripada mengobati.
Daftar Pustaka
Didapat darihttp://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer [Diakses 5 September 2012]
Hasil Diskusi
FKM sebagai agen non medis dapat melakukan kegiatan preventif
atau pencegahan bagi masyarakat yang belum terkena. Jika sudah
terjangkit maka kita sebagai tenaga non medis dapat melakukan kegiatan
terapis agar tidak semakin parah. Tenaga membuat lembaga yang dapat menampung para penderita alzheimer agar
mereka tidak terlantar dan mendapatkan perawatan yang cukup. Penyakit yang sangat langka ini tidak dapat dicegah hanya saja
jika sudah terjangkit hanya dapat diterapi agar dapat tidak semakin parah atau memperlambat proses keterjangkitannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar