Rabu, 05 September 2012

Profesi Penata Rambut Beresiko Dermatitis Kontak (oleh kelompok 9 tema:penyakit akibat kerja)


    Mengecat rambut bukan lagi identik dengan menutupi uban rambut. Di kalangan yang berhati muda, baik wanita maupun pria, mengecat rambut lebih sering diangggap sebagai eksperimen untuk tampil beda dan fashionable. Kebiasaan ini bahkan sudah mengakar dan merupakan rutinitas layaknya memotong kuku. Alasan Inilah yang membuatsemakin banyaknya industri salon yang muncul pada saaat ini. Hal ini tentunya membuka peluang bagi pasa penata rambut.
          Profesi seorang penata rambut bukan hanya melayani jasa mengecat rambut namun juga metode perawatan rambut lainnya. Dermatitis kontak merupakan hal utama yang diperhatikan pada penyakit kulit akibat kerja sebagai penata rambut.
       Dermatitis adalah suatu kondisi umum yang biasanya tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan percaya diri. Langkah perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu mengobati penyakit dermatitis.
Pengertian dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan pada kulit. Ada berbagai jenis dermatitis, termasuk dermatitis seboroik dan eskim. Meskipun gangguan tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi dalam berbagai bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak, memerah dan kulit gatal.
           Dermatitis adalah istilah yang luas yang mencakup berbagai gangguan yang semua mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis dermatitis memiliki penyebab yang diketahui, sedangkan yang lainnya tidak. Namun,penyakit dermatitis selalu berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan berat, menggaruk, zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena ditelan (seperti alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus menerus atau menggosok akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.
            Suatu fakta penelitian mengatakan bahwa dari 100 orang  penata rambut, 23 diantaranya menderita dermatitis sekunder dengan kandungan amonium persulfate dan hydrogen peroxide yang dijumpai pada bahan pemutih rambut. Jika bahan-bahan kimia tersebut sering terjadi kontak pada tangan seorang penata rambut maka bahaya dermatitis  akan semakin besar diderita.
             Melihat dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa profesi penata rambut mempunyai resiko yang nyata untuk terkena penyakit dermatitis dikarenakan kontak tangan langsung dengan zat kimia yang berbahaya. Seorang ahli dermatologis, Van der Walle menyarankan beberapa cara pencegahan yaitu antara lain:
1.      :tidak sering melakukan pencucian rambut dengan kandungan bahan yang berbahaya
2.      sering menggunakan pelembab
3.      menggunakan sarung tangan yang vinyl yang disposable (sekali pakai)
4.      hindari peralatan dan perhiasan yang mengandung nikel
5.      agalah agar tempat kerja bersih dan rapi
          Beberapa cara pencegahan tersebut hendaknya dimulai dari industri-industri kosmetik, khususnya salon dengan dimulai dari awal pelatihan penata rambut agar profesi penata rambut tidak menimbulkan resiko pekerjaan yang tinggi. hal yang tak pentingnya adalah sikap hati-hati yang harus diterapkan pada setiap pekerja agar tercipta suasana bekerja yang aman dan nyaman. 

daftar pustaka:
patric, li.cat rambut vs resikonya[online]. Didapat dari:http://dunia-mikro.blogspot.com/2008/11/cat-rambut-vs-risikonya.html/[diakses 4 september 2012]
Putra, Imam Budi.2008. Penyakit kulit akibat kerja kosmetik. Medan: Departemen Ilmu kesehatan kulit dan kelamin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar